Limbangan dan Lurah Tukang
SANTET ?
Menurut bang Hadee
Gitarist, bahwa Limbangan pernah di pimpin oleh seorang Lurah bernama KURDI.
Nah, pada zamanya, lurah limbangan yang satu ini terkenal suka main SANTET.
Penasaran ? okelah, kita tunggu Bang Hadee Gitarist Gadungann untuk memaparkan
jalan ceritanya.
>>>>>>>>>>yuk
kita simak bareng-bareng.
Tp cerita ini memang di
akui oleh hampir seluruh mbah2 kita di Limbangan,... Lurah Kurdi adalah jebolan
Pondok Pesantren daerah Gresik,... Beliau di kenal sbg sosok tokoh agama dan
ahli supra natural di zamannya,.... Menurut cerita dari para pelaku sejarah
masa lalu katanya beliau bisa mengirimkan santet berjenis MODONG pada
rival2nya,... Teknis dalam pengiriman santet berjenis MODONG biasanya di pasang
di pelataran rumah SI TARGET MACTH, mengenai mekanisme kerjanya MODONG tdk ada
keterangan yg lebih detail untuk hal ini
Satu lagi ada yg namanya
Haji Yaqub,.... Haji Yaqub jg di kenal sosok yg fenomenal dg spesialis
MODONG-nya di kala itu,... Haji Yaqub jg alumnus dari Gresik dan merupakan
tokoh terkemuka dan pernah menjalani kontrak politik dg tentara Jepang,... Haji
Yaqub sangat di segani bahkan di takuti oleh kawan maupun lawannya,...
Seiring berjalannya waktu
ada lagi generasi ahli spiritual yg bernama RAKIMAN alias BENGKONG,.... Dia
seorang penganut ajaran islam kejawen berbasic islam putihan,... Beliau punya
ritualisasi khusus berupa NGRACUT atau dlm bahasa lain ROGO SUKMO ,... Dia
terkenal dg ilmu hypnotisnya yg membuat org jahat bisa seperti patung klo
ketahuan mencuri oleh beliau,... Rakiman adalah kakek dari Roni Sholahuddin,
Oka Fill, Ingsun FA, Soepan PJ, Ikrimah M Gita dll,.. Dan notabene masih
saudara bapak saya,..
Mbah Rakiman bakat
spiritualnya nurunin dari POPOK ( org tuanya )
Mbah RAKIMAN adl sosok yg
sangat di segani bahkan di takuti di wilayang gumingsir di semasa hidup beliau
Ada lagi generasi
berikutnya Spesialisasi ahli pengasihan namanya TRUBUS, beliau kakaknya
almarhum Mbah Saleh suaminya mbah Tanyem,... Dia adl spesialisasi gendam dg
ritualisasi "KUNGKUM NANG NJERO JADI" atau dapat di artikan
"BERENDAM DALAM GENTONG YG BESAR/JADI",... Bahkan beliau meninggalnya
di saat lg menjalani ritualiasasi itu
Ada lagi generasi
berikutnya jg spesialis pengasihan, dan tokoh fenomenal ini terbukti dg
PEMEGANG REKOR TERBANYAK DLM MENAKLUKAN HATI KAUM HAWA yakni MBAH WARGAM dg
ritualisasi "KUBER GENTONGE" yaitu gentongnya yg akan jadi target dg
sedikit mantra dan jampi2,... Beliau alumnus di pondoknya Abah Umar
Cirebon,.... Pondok Cirebon menurut Abah Wargam identik dg PENCARI WANITA kata
berliau Cerbon berarti sing dincer babon lha lho hehe
Dan kehidupan religi zaman
dulu Limbangan begitu kompak dan satu,... Simbah saya yg bernama Tabyan adalah
sosok tokoh agama terkemuka dan salah satu penggagas di dirikannya Masjid yg
sekarang Baiturrokhman,..... Tabyan bersama Haji Yakub, mbah Tayat ( bapaknya
om Mohram) dan generasi mudanya seperti Sagum (simbahnya Mukhsi Queena) Haji
Bisri ( Simbahnya Bodd Cell) Darno peot ( Bapaknya masnun armana adl pemrakarsa
berdirinya masjid Agung Limbangan, perlu di ketahui Tabyan adalah alumnus
pondok peninggalan Sunan Gunung Jati di cirebon, scr umum islam TEMPO DOELOE
adalah satu di bawah naungan Masyumi berbasic ASSAHADATAIN, tp sesuai
perkembangan zaman dan informasi dg masuknya pengaruh NU dan Muhammadiyyah
berpecah belahlah ummat muslim di Limbangan, apa lagi waktu itu tokoh Masyumi
di cirebon yg jadi panutan mendukung anaknya yg ingin jadi anggota dewan dg
GOLKAR sbg kendaraan politiknya, ummat Islam Limbangan jadi pindah doktrin dari
ASSAHADATAIN ke NU dan Muhammadiyyah
Ow ya maaf mengenai
tokohnya pemrakarsa masjid agung Limbangan yaitu ada lagi yg namanya Haji Nur (
ayahnya om Suroyo) terus Haji Abdullah Tahir ( bapaknya pak Durajak/abdurrozak)
dan tokoy masyumi yg saya sebut adalah Abah Umar, pemimpin ponpes
Asysyahadatain di Cirebon yg mendukung anaknya untuk duduk di anggota dewan
dari fraksi Golkar, dan kabarnya beliau wafat karena di bunuh oleh santrinya yg
anti pati terhadap Golkar
Dulu basic religi di
Limbangan adl Cirebon sbg akses politik dan kemaslahatan ummat, dan sampai saat
ini masih di pertahankan oleh Abah Marbu (menantu Abah Tayat) dan Abah Muhram (
anaknya Abah Tayat) dg ritualisasi tawwasulannya dan masih ada komunikasi dg
Cirebon
Dan Tabyan ( simbah saya )
adalah Tokoh Nu pertama di Limbangan TEMPO DOELOE bersama Haji Yaqub dan Haji
Masjuri ( mbah Buyutnya Nur ambyah ) tp ke organisasiannya masih sangat sederhana
mengingat SDM umumnya masyarakat Limbangan TEMPO DOELOE
Ow ya ada lagi tokoh
terkemuka Asysuadatain dari golongan muda se leting om Muhram yaitu Alm Waryono
( bapaknya Ingsun FA cs) beliau adalah tokoh utama asysyahadatain setelah Abah
Tayat bersama abah Marbu dan Abah Muhram
Ow yo klale sorry ketriwal
pemrakarsa berdirinya masjid agung Limbangan dari golongan muda pada waktu itu
ada yg namanya Mbah Sicas ( mbahnya Muswadi abu haqqa) mbah Si Cas bersama Kyai
Darno (pak deku/kakak ibu saya) mbah Sagum dan Haji Bisri adalah deklarator
sekaligus tokoh Muhammadiyyah d Limbangan dan Comal_Ulukjami, maklum wes tuo
klalenan nyong
Dadi meneng2 nyong kiye
putune Pemuka NU Limbangan TEMPO DOELOE dan simbah saya wafat kurang lebih di
tahun 1956 dg usia kira2 90 tahun lebih,.... Dan saya adalah cucu yg paling
mbotot dari anak yg paling mbotot,.... (Pamer sitik) hehe
Jadi wajar walaupun saya di
besarkan di Lingkungan Muhammadiyyah sesuai doktrin pakde saya yg seorang kyai
(Darno) tapi hati saya masih dekat dg NU dan Sahadatain,.... Tapi dudu bungklon
nyong sumpah,....
Legalisasi NU di Limbangan
di motori oleh tokoh pendatang yg bernama Kyai Wamin, tokoh ini fenomenal dg
bahasa gaeknya yang nyentrik dg "NGGEH NIKI" nya di sela2 ceramahnya,
kemudian masuklah tokoh muda dari golongan terdidik seperti Alm Haji Zakariah,
Haji Ibrahim ( kyai Darno ) Muh, Ridwan /mantan Lurah (tadinya md kemudian
pindah Nu) Haji Waryun, Haji Sinyur, Haji Tarjono dan tokoh muda yg lainnya
Kyai Darno Nu sm Kyai
Darno Muhammadiyyah serupa namanya tp tak sama orgnya lho jgn salah pemirsa,...
Haha PEMIRSA ,... PE PE
MIRSA,... Generasi muda Limbangan ada di pundak kalian wahai para santri2 yg
punya intelektualitas tinggian,... Bisakah kita mengulang sejarah TEMPO DOELOE
yg menjadikan agama sebagai PEMERSATU warga bukane malah PEMECAH BELAH
Ada lagi tokoh spiritual
yg benama Mbah Madrub atau ULU2 MADRUB,.. Beliau adalah seorang yg menganut
aliran kejawen dengan rialatnya yg unik yaitu ritual "MANGAN
MENGKRENG" beliau adalah sosok mentalis yg di segani, dan beliau adalah
pecinta budaya jawa...
jangan salah juga lo ada
nama Wargam yang lainnya, satu nama dua orang yang berbeda....Anak dari
BRONGKOL/SARKUM ada juga yang bernama mbah Wargam yang bersaudara dengan mbah
Dayu/Mbu dan mbah Sidri...mbah Dayu orang tuanya BuNi ( bu Parni ) dan pak
Naryo...
Diceritakan oleh Hadee Gitaris Gadungan di Forum peDuli Limbangan
Diceritakan oleh Hadee Gitaris Gadungan di Forum peDuli Limbangan
No comments:
Post a Comment
Mohon tinggalkan pesan, kritik yang membangun agar Blog ini dapat bermanfaat. Terima Kasih