Niatlah atas nama Allah

Suatu Kebaikan menjadi bernilai bila dilakukan dengan ikhlas, dan akan menjadi celaka bila dilakukan dengan pamrih, Fastabiqul Khoirot - Berlomba-lombalah dalam kebaikan dengan niat karena Allah

Friday, February 24, 2012

BABAD TANAH LIMBANGAN



Desa Gumingsir
Dahulu asal muasal penduduk Gumingsir berasal dari Blok Wali Kukum ( sekarang adalah perbatasan sawah milik Penduduk desa Limbangan dengan Desa Wonokromo ). Pada awalnya banyaknya penduduk Wali Kukum hanya berjumlah 28 orang dengan pimpinan Desa yang pertama adalah Kaki Koewoso/Kaki Bau Koewoso . karna letak Geografisnya Wali KuKum di sebelah timur Sungai Comal ( waktu itu letaknya di sebelah timur bantaran Desa Susukan ) maka jelas sebagai tempat langganan banjir dikala musim rendeng tiba, oleh sebab itu penduduk Wali Kukum selalu berusaha mencari tempat yang lebih tinggi atau selalu bergeser/Minggir untuk menghindari banjir luapan kali Comal.
Akhirnya mereka Minggir bergeser kearah utara agak ke timur ( timur laut , kalau sekarang tempat pertamanya di Gumingsir bagian Timur laut/Ujung. Di tempat baru ini banyak sekali pepohonan terutama pohon Wuni oleh karena itu mereka menyebutnya dengan Blok Siwuni.
Mereka sepakat berunding untuk nggingsir ( menyingkir pindah dari WaliKukum) ke tempat yang baru yang di sebutnya dengan Pulau Si Ceblung dengan pemimpin Desa bernama Kaki Koewoso atau biasa di sebut Bau Koewoso.
Pada waktu itu pemerintahan setingkat Kecamatan berada di Desa Padek, Oleh Camat Kaki Koewoso di beri mandat untuk menambah jumlah penduduk agar berjumlah 40 orang. Akhirnya ke 12 orang untuk menggenapi ke 40 orang di ambil dari Desa Wonokromo, Desa Susukan, Klegen, Sarwodadi/Kaso, gandu dan Desa Gedeg. Desa Si Ceblung yang berpenduduk campuran itu semakin tampak kemajuannya, baik cara-cara bercocok tanam, berdagang maupun sebagai nelayan dengan sampan kecil sederhana. Dari kemajuan yang semakin pesat dan cepat pemerintah Kecamatan memandang perlu adanya Kepala Desa/Lurah yang harus melalui pemilihan. Dengan demikian segera dilaksanakan pemilihan Lurah di Desa Si Ceblung dengan 2 calon lurah yang salah satu calon lurahnya berasal dari Desa Ketapang yaitu Kaki Daisan/Timan, sedang Calon Lurah yang satunya adalah Kaki Bau Koewoso sendiri.
Akhirnya yang terpilih adalah Kaki Daisan/Kaki Timan. Maka Lurah pertama Desa Gumingsir adalah Kaki Daisan/Timan dengan julukan Wonomerto Wijoyo. Dan mengingat Desa Si Ceblung berasal dari Walikukum dan beberapa orang dari desa tetangga maka Si Ceblung diganti menjadi Desa Gumingsir asal kata dari NGGINGSIR / DIGINGSIR
Kepala Desa Gumingsir
1.Kaki Daisan/ Timan dengan Julukan Ki Wonomerto Wijoyo
2.Kaki Blendrek dengan Julukan KI Wonorekso
3.Kaki Samblo ( yang saya baca tak ada julukannya)
4.Kaki Tjowongso
5.Kaki Taniman/ Kaki Torek dengan julukan Wono Drijo
6.Kaki Riwan / kaki Tjetet
7.Kaki Warmin dengan Julukan KI Wonosoeto
Pada kepemerintahan lurah Ki Wonosoeto ( adanya perkawinan anak lurah ) Gumingsir dan Limbangan di jadikan satu desa dengan Desa bernama Limbangan dan Gumingsir menjadi wilayah bagian Desa Limbangan…

Asal Muasal Desa Limbangan
Menurut sumber yang saya baca, penduduk desa limbangan asal mulanya dari penduduk Blok Pedasaran ( kira – kira tepatnya di bengkok carik desa limbangan dan desa sekitarnya) Pada jaman itu Blok Pedasaran sering sekali terjadi banjir saat musim – musim penghujan ( rendeng) , maklum tempat tersebut lokasinya terlalu rendah sedangkan kali/sungai comal sering sekali meluapkan airnya ke segala penjuru kampong di sekitar sungai karna pada jaman tersebut sungai comal terletak di sebelah timur desa susukan .
Orang-orang penduduk blok Pedasaran selalu merasa terancam dan was-was karna banjir yang selalu datang tiba-tiba dari kali comal, apalagi Blok Pedasaran yang notabene dataran rendah yang akhirnya penduduk Blok Pedasaran senantiasa berusaha mencari tempat lain yang terhindar dari luapan air kali Comal agar jangan kebanjiran. Pada akhirnya mereka menemukan sebuah tempat di sebelah utaranya ( kalau sekarang adalah Ujung Barat Desa Limbangan ( Limbangan Kulon ). Maka mereka bulat untuk pindah tempat, pemindahan dilakukan berangsur angsur ini di sebut juga Nglimbang atau di Limbang ( di pindah ). Di tempat yang baru mereka menamakan dengan nama Desa Limbangan dengan Kepala Desa yang Pertama adalah Kaki Warmin atau KI Wonosuto
Wilayah Desa Limbangan tidak mempunyai kebudayaan yang khas hal itu bisa di maklumi karena berpenduduk campuran dari berbagai daerah . untuk bahasa sehari hari penduduk Limbangan berbahasa khas yang mirip dengan bahasa OSING Blambangan.
Daerah ini pada awalnya lebih ke utara lagi masih berupa pantai dan laut ( Ujung Kumpul ), hingga terjadi pendangkalan air laut. Sebelum Desa Limbangan lahir desa di sebelah timur terdapat Desa Gumingsir dan Ketapang yang ada terlebih dahulu jauh sebelum Limbangan lahir….
Itulah asal usul desa Gumingsir dan Limbangan apabila ada kekeliruan mohon maaf karna penulis hanya membuat kesimpulan dari berbagai sumber yang ada…
Nuwun…


Indang Murwati

No comments:

Post a Comment

Mohon tinggalkan pesan, kritik yang membangun agar Blog ini dapat bermanfaat. Terima Kasih