Niatlah atas nama Allah

Suatu Kebaikan menjadi bernilai bila dilakukan dengan ikhlas, dan akan menjadi celaka bila dilakukan dengan pamrih, Fastabiqul Khoirot - Berlomba-lombalah dalam kebaikan dengan niat karena Allah

Wednesday, March 19, 2014

Mbodo atau Bodo? Ajaran Ki Samin

Mbodo atau Bodo? Ajaran Ki Samin

Ajaran Ki Samin Surosentiko dahulu kala tidak hanya di daera Blora saja, melainkan menyebar ke seluruh pelosok Pati, Purwodadi, Cepu, Madiun dan daerah Pegunungan Krendeng bahkan di yakini pengikutnya menyebar ke daerah Jawa Tengan sebelah Barat di Comal.

Ajaran yang terkenal adalah humanis bahwa hidup adalah kebersamaan, dan semua milik bersama.

Bahkan prinsip itu mereka dalam hidup bertetangga tidak ada hutang piutang, seorang tetangga pingin pergi jauh tak punya baju, dia ijin untuk pinjam baju, bahkan ke pasar tidak punya duit, bisa melu nganggo dluwang itungan punya tetangga. Yang lebih ekstrim adalah adat pinjam istri selagi suami si wanita itu sedang pergi jauh dan lama.

Ajaran Ki Samin ini merupakan Bentuk Perlawan secara Sikap kepada Kolonialisme Belanda :

Suku Samin diajarkan untuk selalu berperilaku mulia. Disamping itu, suku Samin pun juga diajarkan untuk hidup sederhana dan tidak menurut apa kata pemerintah Hindia Belanda. 

Ajaran Suku Samin berasal dari Kitab Jamus Kalimasada yang terdiri dari 5 bagian.  

(1) Serat punjer kawitan ialah sebuah ajaran tentang silsilah raja-raja Jawa, adipati-adipati Jawa Timur, dan penduduk Jawa. Dalam kitab ini mengajarkan bahwa orang Jawa adalah keturunan Adam dan Pandawa yang berhak mewarisi pulau Jawa dan Belanda bukanlah merupakan keturunan dari Adam dan pandawa sehingga tidak memiliki hak tersebut. Dapat dikatakan bahwa ajaran ini secara simbolik ialah sebuah ajaran orang Jawa untuk mencintai tanah airnya. 

(2) Serat pikukuh kasejaten 
Sebuah ajaran tentang tata cara dan hukum perkawinan masyarakat Samin. Membangun keluarga merupakan sarana kelahiran budhi yang menghasilkan atmajatama (anak yang utama). Rumah tangga berlandaskan kukuh demen aji (kokoh memegang janji). 

(3) Serat Uri-uri Pambudi 
 Ajaran tentang perilaku seperti 
 * Angger pratikel (hukum tingkah laku) 
 * Angger pangucap (hukum berbicara)
 * Angger-angger lakonono (hukum yang harus dijalankan)

(4) Serat Jati Sawit 
Ajaran tentang kemuliaan hidup sesudah mati seperti: Becik ketitik, olo ketoro, sopo goroh bakal gronoh, sopo salah seleh (yang baik dan yang jelek akan kelihatan, siapa yang berdusta akan nista, siapa yang bersalah akan kalah). 

(5) Serat Lampahing Urip 
Berisi tentang primbon seperti: Kelahiran, Perjodohan, Hari baik untuk setiap kegiatan

Paham Saminisme dinamakan "Agama Nabi Adam". Ajaran Saminisme yang terwariskan hingga kini sebenarnya mencuatkan nilai-nilai kebenaran, kesederhanaan, kebersamaan, keadilan, dan kerja keras. Sedangkan konsep ajaran Samin ada 6 ajaran yaitu:
1. Tidak bersekolah
2. Tidak memakai peci, tetapi memakai iket yaitu semacam kain yang diikatkan di kepala mirip orang Jawa zaman dahulu.
3. Tidak berpoligami
4. Tidak memakai celana panjang, dan hanya pakai celana selutut
5. Tidak berdagang
6. Penolakan terhadap kapitalisme.

Beberapa pikiran orang Samin diantaranya; menguasai adanya kekuasaan tertinggi (sang Hyang Adi budha), ramah dan belas kasih terhadap sesama mahluk, tidak terikat kepada barang-barang dunia-kegembiraan-dan kesejahteraan, serta memelihara keseimbangan batin dikalangan antar warga. Orang Samin dengan jelas mencita-citakan membangun negara asli pribumi, yang bebas dari campur tangan orang kulit putih, tiada dominasi barat satupun. Ajaran politik yang dikenakan pada suku Samin yaitu cinta dan setia kepada amanat leluhur, kearifan tua, cinta dan hormat akan pemerintahan yang dianggap sebagai orang tua dan sesepuh rohani, hormat dan setia pada dunia intelektual.



No comments:

Post a Comment

Mohon tinggalkan pesan, kritik yang membangun agar Blog ini dapat bermanfaat. Terima Kasih